Cerita Slowly

Keanesb

🇰🇷 Korea Selatan

Kita tidak pernah sendirian karena kita selalu terhubung.

Baca lebih lanjut

VAÉN

🇧🇴 Bolivia

Mengenaskan, aku berhenti merespon suratnya, tanpa mengawali dengan salam perpisahan dengan sebuah janji untuk kembali dan menujukan diriku yang lebih baik.

Baca lebih lanjut

Windflowerr

🇮🇳 India

Ini kisahku, kisah tentang memahami diriku dan menerima diriku sendiri.

Baca lebih lanjut

ASArtist

🇺🇸 Amerika Serikat

Penyakit kronis dapat membuat orang merasa sendirian, tetapi komunitas online membuat kita tahu bahwa ada yang peduli.

Baca lebih lanjut

Felipe

🇧🇷 Brasil

Sebagai seorang jurnalis, aku senang berkenalan dengan banyak orang dan mendapatkan pelajaran dari pengalaman hidup mereka.

Baca lebih lanjut

Jackiemoonie

🇺🇸 Amerika Serikat

Aku tak lagi takut akan ditolak oleh orang-orang karena aku tahu akan ada seseorang yang menerimaku apa adanya, tidak peduli betapa buruknya kekurangan dan ketidaksempurnaanku.

Baca lebih lanjut

Fajar Gusmy

🇮🇩 Indonesia

I've experienced the most tiring struggle to socialize. The era of the internet doesn't guarantee interconnections, especially in most social media I use.

Baca lebih lanjut

coffeeloverph

🇵🇭 Philippines

But if done well, exchanging letters can yield a beautiful friendship that not only smells and tastes great, but nourishes our soul.

Baca lebih lanjut

segate

🇵🇱 Poland

With Slowly, I connected the whole world. Through the music.

Baca lebih lanjut

Riri703

🇮🇩 Indonesia

Aku bisa mengunjungi tempat-tempat yang luar biasa dan ngobrol dengan orang lain tanpa harus meninggalkan ruanganku.

Baca lebih lanjut

slchld

🇬🇧 Britania Raya

Saat itulah aku menyadari mengapa orang-orang menggunakan aplikasi ini. Penantian itulah yang membuatnya sepadan.

Baca lebih lanjut

mar y paz

🇪🇸 Spain

And to finish this letter, I propose a heartfelt toast to the health of the entire Slowly Community!!!!

Baca lebih lanjut