Cerita Slowly
🇧🇴 Bolivia
Mengenaskan, aku berhenti merespon suratnya, tanpa mengawali dengan salam perpisahan dengan sebuah janji untuk kembali dan menujukan diriku yang lebih baik.
Baca lebih lanjut🇺🇸 Amerika Serikat
Penyakit kronis dapat membuat orang merasa sendirian, tetapi komunitas online membuat kita tahu bahwa ada yang peduli.
Baca lebih lanjut🇧🇷 Brasil
Sebagai seorang jurnalis, aku senang berkenalan dengan banyak orang dan mendapatkan pelajaran dari pengalaman hidup mereka.
Baca lebih lanjut🇺🇸 Amerika Serikat
Aku tak lagi takut akan ditolak oleh orang-orang karena aku tahu akan ada seseorang yang menerimaku apa adanya, tidak peduli betapa buruknya kekurangan dan ketidaksempurnaanku.
Baca lebih lanjut🇮🇩 Indonesia
I've experienced the most tiring struggle to socialize. The era of the internet doesn't guarantee interconnections, especially in most social media I use.
Baca lebih lanjut🇵🇭 Philippines
But if done well, exchanging letters can yield a beautiful friendship that not only smells and tastes great, but nourishes our soul.
Baca lebih lanjut🇮🇩 Indonesia
Aku bisa mengunjungi tempat-tempat yang luar biasa dan ngobrol dengan orang lain tanpa harus meninggalkan ruanganku.
Baca lebih lanjut🇬🇧 Britania Raya
Saat itulah aku menyadari mengapa orang-orang menggunakan aplikasi ini. Penantian itulah yang membuatnya sepadan.
Baca lebih lanjut🇪🇸 Spain
And to finish this letter, I propose a heartfelt toast to the health of the entire Slowly Community!!!!
Baca lebih lanjut